Banjir lagiii..
Ya..kampung tercinta ku kebanjiran lagi, manado memang sudah beberapa hari hujan terus dengan intensitas curah hujan yang tinggi.
Kalau sudah begini
tiap warga di kampung harus bersiaga dengan datangnya banjir, termasuk aku dan keluarga. Aku sering ketawa sendiri dengar percakapan orang orang kalau mengamati air mulai naik dan penuhi jalan setiap gang pasti komentarnya lucu lucu meski emang cemas juga satu2 ,p
Ada juga anak anak yang malah kegirangan bilang "horeee banjir jo" hehehe..pasti mereka gak tau betapa sulitnya kalau tertimpa musibah banjir, berurusan dengan lumpur banjir itu sangat tidak mengenakan sekali
apalagi kalau angkat angkat barang wah berasa jadi kuli panggul beneran *gigi*
tapi itu masih bersyukur pernah sampai ada kehilangan rumah.. Tapi meskipun begitu banjir menjadi moment yang di tunggu2 para "pencari muka pencari suara" siapa lagi kalau bukan caleg caleg, juga calon2 pemimpin yang akan berlaga dalam pemilu/pilkada nanti..
sudah jadi rahasia umum, mereka akan tampak tiba tiba dermawan dengan sumbangan sembako, mie instan, nasi kuning, nasi bungkus Dll..*heheh* Yah..begitulah, banjir banyak meninggalkan segudang cerita,
tapi Alhamdulillah tahun belakangan ini tidak separah dulu banjirnya..
Hmm..teringat banjir tahun 2000, saat itu masa2 aku masih berseragam putih rok biru dongker..
Miris banget buku2 sekolahku terendam banjir *cemberut* padahal udah di taruh di atas lemari tapi apa daya banjir saat itu sangat parah, melewati langit2 rumahku jadi cuma terlihat atap aja dari tempat ngungsi aku dan keluarga di rumah besar dan tinggi seberang jalan raya..hehe
oya, waktu itu malam malam aku, bapak ibu ku, opa oma ku, cici, sama sodara2 lain diungsikan dari rumah tante yang masih di dalam kampung ke rumah besar itu, pakai perahu karet TNI..aku ingat saat itu sekitar jam 2 dini hari, gelap gulita dan hujan, perahunya lewatin atap atap rumah, aku lihat seperti lautan di lapangan badminton kampung..-keren-
benar benar tak akan kulupa moment itu..
dinginnya, basah dan kehujanannya, gemetarannya, ketakutannya, bahayanya, semua jadi satu, menakjubkan..
hehehe.. Tapi, meskipun begitu aku tak mau lagi kampungku terendam banjir sebesar itu..
Hal tersedih saat aku melihat rumah ku di pagi hari hanya terlihat atap terendam banjir yang belum surut, aku takut rumahku terbawa banjir, oya bapak ku juga sakit saat itu..benar benar cobaan banget..
kebetulan juga saat bulan puasa setahu ku malam jum'at.. tanggalnya seingatku 28 november 2000.. *senyum* By: nayfa
As posted on www.MobineSSia.com
Ya..kampung tercinta ku kebanjiran lagi, manado memang sudah beberapa hari hujan terus dengan intensitas curah hujan yang tinggi.
Kalau sudah begini
tiap warga di kampung harus bersiaga dengan datangnya banjir, termasuk aku dan keluarga. Aku sering ketawa sendiri dengar percakapan orang orang kalau mengamati air mulai naik dan penuhi jalan setiap gang pasti komentarnya lucu lucu meski emang cemas juga satu2 ,p
Ada juga anak anak yang malah kegirangan bilang "horeee banjir jo" hehehe..pasti mereka gak tau betapa sulitnya kalau tertimpa musibah banjir, berurusan dengan lumpur banjir itu sangat tidak mengenakan sekali
apalagi kalau angkat angkat barang wah berasa jadi kuli panggul beneran *gigi*
tapi itu masih bersyukur pernah sampai ada kehilangan rumah.. Tapi meskipun begitu banjir menjadi moment yang di tunggu2 para "pencari muka pencari suara" siapa lagi kalau bukan caleg caleg, juga calon2 pemimpin yang akan berlaga dalam pemilu/pilkada nanti..
sudah jadi rahasia umum, mereka akan tampak tiba tiba dermawan dengan sumbangan sembako, mie instan, nasi kuning, nasi bungkus Dll..*heheh* Yah..begitulah, banjir banyak meninggalkan segudang cerita,
tapi Alhamdulillah tahun belakangan ini tidak separah dulu banjirnya..
Hmm..teringat banjir tahun 2000, saat itu masa2 aku masih berseragam putih rok biru dongker..
Miris banget buku2 sekolahku terendam banjir *cemberut* padahal udah di taruh di atas lemari tapi apa daya banjir saat itu sangat parah, melewati langit2 rumahku jadi cuma terlihat atap aja dari tempat ngungsi aku dan keluarga di rumah besar dan tinggi seberang jalan raya..hehe
oya, waktu itu malam malam aku, bapak ibu ku, opa oma ku, cici, sama sodara2 lain diungsikan dari rumah tante yang masih di dalam kampung ke rumah besar itu, pakai perahu karet TNI..aku ingat saat itu sekitar jam 2 dini hari, gelap gulita dan hujan, perahunya lewatin atap atap rumah, aku lihat seperti lautan di lapangan badminton kampung..-keren-
benar benar tak akan kulupa moment itu..
dinginnya, basah dan kehujanannya, gemetarannya, ketakutannya, bahayanya, semua jadi satu, menakjubkan..
hehehe.. Tapi, meskipun begitu aku tak mau lagi kampungku terendam banjir sebesar itu..
Hal tersedih saat aku melihat rumah ku di pagi hari hanya terlihat atap terendam banjir yang belum surut, aku takut rumahku terbawa banjir, oya bapak ku juga sakit saat itu..benar benar cobaan banget..
kebetulan juga saat bulan puasa setahu ku malam jum'at.. tanggalnya seingatku 28 november 2000.. *senyum* By: nayfa
As posted on www.MobineSSia.com
No comments:
Post a Comment