Sunday, October 18, 2015

asdfghjkl

Well, sudah berapa ratus jam kita tidak saling kontak? Mungkin kau sibuk dengan hobi barumu, kurasa aku juga sama.
Terkadang di suatu malam aku pikir sebuah ping darimu sudah lebih dari cukup menutupi kesekian juta rindu yang tertimbun di sela rutinitas.
Hei, minggu ini aku sukses menabung. Semoga minggu depan bisa dan minggu-minggu selanjutnya lancar. Akan ku usahakan behenti ngegame, tapi ini sulit, sayang. Sesulit aku melupakanmu saat kita pisah dulu.
Umm..
Aku rindu malam seperti ini. Hanya aku, layar hape dan ilustrasi dirimu yang kuciptakan secara acak. Entah apa penyebabnya, tapi kau selalu tertawa. Itu malah membuatku berpikir kau kurang baik disana.
Sebentar lagi musim hujan, jaga kesehatan ya.
Err..
Aslinya cuman mau bilang aku sayang kamu, gitu aja.
--"

By: omi
As posted on http://MobineSSia.com?14767

Friday, October 16, 2015

"sangat berharga"

Ku copas sepercik tulisan ini, pada satu artikel, di keepo.me

"Kita boleh menghasilkan uang sebanyak apapun, mendapat jabatan tertinggi, dan mendapatkan semua apa yang kita inginkan. Tapi, kebersamaan keluarga, sahabat, teman, dan orang terdekat adalah satu-satunya kebahagiaan yang akan selalu dirindukan."

ya..tulisan yang aku suka, tersentuh hati mungkin aku pada dasarnya suka dengan kebersamaan, dan suka mengenang, tapi memang kenyataannya ku terlalu sering terjebak dalam lingkaran hidup yang sunyi

*senyum*

By: nayfa
As posted on http://MobineSSia.com?14766

Thursday, October 15, 2015

"kau seputih melati"

kau bunga di tamanku di lubuk hati ini
mekar dan kian mewangi, melati pujaan hati
bersemilah sepanjang hari mewarnai hidupku
agar dapat ku sadari artimu bagiku

kau melati putih dan bersih
kau tumbuh di antara belukar berduri
seakan tak peduli lagi
meski dalam hidupmu kau hanya memberi

kau tebar harum sebagai tanda
cinta yang telah kau hayati di sepanjang waktu

huuu huuu huuu huuu
mekar dan kian mewangi, melati pujaan hati
bersemilah sepanjang hari mewarnai hidupku
agar dapat ku sadari artimu bagiku

kau melati putih dan bersih
kau tumbuh di antara belukar berduri
seakan tak peduli lagi
meski dalam hidupmu kau hanya memberi

kau tebar harum sebagai tanda
cinta yang telah kau hayati di sepanjang waktu
*senyum*


#sammy simorangkir feat Dian PP

By: nayfa
As posted on http://MobineSSia.com?14765

Tuesday, October 13, 2015

"photograph"

Loving can hurt
Loving can hurt sometimes
But it's the only thing that I know
When it gets hard
You know it can get hard sometimes
It is the only thing that makes us feel alive

We keep this love in a photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Hearts are never broken
Times forever frozen still

So you can keep me
Inside the pocket
Of your ripped jeans
Holdin' me closer
'Til our eyes meet
You won't ever be alone
Wait for me to come home

Loving can heal
Loving can mend your soul
And it's the only thing that I know (know)
I swear it will get easier
Remember that with every piece of ya
And it's the only thing we take with us when we die

We keep this love in this photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Our hearts were never broken
Times forever frozen still

So you can keep me
Inside the pocket
Of your ripped jeans
Holdin' me closer
'Til our eyes meet
You won't ever be alone

And if you hurt me
That's OK, baby, only words bleed
Inside these pages you just hold me
And I won't ever let you go

Wait for me to come home [4x]

Oh you can fit me
Inside the necklace you got when you were 16
Next to your heartbeat
Where I should be
Keep it deep within your soul

And if you hurt me
Well, that's OK, baby, only words bleed
Inside these pages you just hold me
And I won't ever let you go

When I'm away
I will remember how you kissed me
Under the lamppost
Back on 6th street
Hearing you whisper through the phone,
"Wait for me to come home."

#EdSheeran *senyum*

By: nayfa
As posted on http://MobineSSia.com?14761

Sunday, October 11, 2015

Gambar Kakasi

I like pictures Kakasi. What you like?

hehe ,, like aja
<img src="http://mobinessia.com/gambar.php?id=14760" />

By: kreatif
As posted on http://MobineSSia.com?14760

Alhamdulillah..

Pagi di selimuti mimpi,
Masih ada pantai
Ada air yang jernih
Ombak ombak kecil
Dan pasir yang halus bak permadani.
Hati mekar berseri diam tapi tetap bersembunyi
Berteman malam dan awan pekat
Sekian hari menikmati dunia kecil
Ada senyum disana
Ada bahagia meskipun sunyi
Berkarya lagi
dan lagi

Secercah rasa syukur hiasi diri
Mengalir di setiap aliran darah sampai sanubari telah rela,
Berjalanlah dengan nyaman
Teman2 ada meski tak selalu di sisi
Keluarga ada meski tak selalu mengerti

Jadilah insan yang memberi
Jangan menuntut kepadaNya.
Tapi berdoalah
Bukankah Dia menyukai hamba hamba yang selalu berdoa?

Meskipun sebagai manusia ku selalu berlumur dosa dan hina,
Semoga kedepannya menjadi lebih baik..


*senyum*

By: nayfa
As posted on http://MobineSSia.com?14759

Friday, October 9, 2015

takpeduli

Kali ini
Saat ini
Ku tak peduli
Dengan hati orang
Aku lebih memilih peduli pada hati ku sendiri

Sering kita memanjakan perasaan &quot;tidak enak hati&quot;,
padahal kita di gerogoti perasaan berat, tak ikhlas, memendam keluh, senyum senyum tapi nyesek
Hehehe...

ahhh... malam ini aku kangen mati lampu,
kenapa dari tadi tak kunjung mati lampu.
padahal seru.
sambil dengar radio, hobi ku disaat dulu..
*senyum*

By: nayfa
As posted on http://MobineSSia.com?14757

Thursday, October 1, 2015

Alfairt #1

Seorang wanita berwajah tenang tengah membersihkan kacamata yang selalu ia kenakan. Di samping tak jauh darinya, rak buku setinggi 2 meter penuh dengan buku-buku yang berjajar rapi. Dan didepannya tergeletak sebuah buku yang cukup tebal, taplak coklat dengan motif aneh mungkin sengaja di pasang untuk membuat pembaca lebih krasan berlama-lama duduk didepannya.

&quot;Kak!&quot;

Seorang gadis kecil mendobrak pintu kamar dan berseru.
Wanita itu hanya tersenyum. Gadis itu langsung menghampiri kakaknya dan duduk di bangku yang sepertinya memang sering iya pakai.

&quot;Udah belajar, kan?&quot; tanya wanita itu.

&quot;Yupp!!&quot; jawab gadis itu sambil mringis, tampak gigi-gigi kecil berjajar putih dan rapi.

Dan dalam hitungan detik, keduanya sudah hanyut dalam cerita fantasi buku tersebut.

&quot;Oke, cukup sampai disini. Udah waktunya Zeta tidur. ^^&quot;
Ucap si kakak sambil mengelus kepala adhiknya.
Tak terasa telah larut, dan wajah imut gadis kecil itu sudah terlihat kusut.

&quot;Zeta, zhidu'r zi 'hamar 'ha'ha... hmmzz..&quot; Jawab gadis kecil itu seraya menguap.

&quot;Hihi.. Oke, Zeta kunci pintu kamar, kakak beresin buku. Setuju?&quot;

&quot;Siaapp!!&quot;

Gadis kecil itu segera menuju pintu kamar dan menguncinya, lalu berlari ke tempat tidur dan langsung melompat.

&quot;Kakak lama ahh..&quot; rengek gadis itu sambil memeluk erat boneka kuning jiplakan Winney the Pooh.

Seusai merapikan meja dan rak buku, si kakak segera menyusul adhiknya.

&quot;Nanti kalo Zeta bangun siang, kakak siram air yah?&quot;

&quot;Ga mauuu..!!!&quot;

&quot;Hehe..&quot;

***

Asap hitam membumbung tampak liar menghantam langit yang masih tampak gelap. Sirine mobil pemadam kebakaran terdengar keras *psst*ik telinga. Di antara jeritan orang-orang yang begitu panik, seorang gadis kecil terbaring tak sadarkan diri.

9 tahun kemudian..

&quot;Yahh, akulah sebenarnya yang membunuh keluargaku sendiri.&quot; airmata menetes di pipi seorang remaja yang duduk di sebuah bangku sambil memeluk erat sebuah buku tebal dengan sampul coklat tak bergambar.

&quot;Hei, kau ga seharusnya mikir gitu..&quot; hibur seseorang yang duduk disebelah remaja itu.

&quot;Tapi, Fik.. Malam itu aku..&quot; kalimat remaja itu terhenti, lalu menangis dalam pelukan sahabatnya.

Zeta adalah satu-satunya orang yang selamat dari kebakaran di rumahnya 9 tahun yang lalu. Dia masih benar-benar ingat penyebab kebakaran itu, sesaat sebelum ia ke kamar kakaknya, Zeta merebus mie instan dan lupa begitu saja.
Dari kebakaran itu, yang tersisa hanyalah sebuah buku milik kakaknya.
Sejak kejadian tersebut, Zeta tinggal bersama bibinya diluar kota, memulai kehidupan baru. Meski Zeta bahagia dengan kehidupan barunya, tapi luka yang terlanjur membekas. Hanya bisa menjadi kenangan pahit yang tak mungkin terlupakan.

***

ALFAIRT
~PERASAAN YANG TAK BERUBAH~

Jari lentik mengelus sampul buku tua yang tak bergambar. Jari-jari itu seolah ragu untuk membuka isi buku tersebut.

&quot;Fik, kalo di ingat, aku belum pernah buka buku ini..&quot; ucap Zeta.

&quot;Hah? Serius? Tiap hari jadi cuma bawa aja?&quot; Afik sahabat Zeta tampak terkejut mendengar pernyataan Zeta.

&quot;Iya, entah kenapa tanganku serasa ga mampu buat buka sampulnya aja.&quot; ucap Zeta masih mengelus sampul buku itu.

Afik hanya tersenyum, menurutnya pasti berat untuk Zeta mengingat masa kecilnya yang selalu membaca bersama kakaknya.

&quot;Tiap kali lihat buku ini, aku ingat kakak, Fik. Rasanya dia lagi ada di sampingku.&quot; Zeta tersenyum memperhatikan bukunya.

&quot;Eh udah sore, jadi nyari buku kan?&quot; Afik mengintip arloji di tangannya, lalu bergegas membereskan alat belajarnya.

&quot;Eh iya.. Yuk!&quot;

Hari itu Festival Book Fair di gelar di mall. Rasa cinta Zeta kepada buku tak berubah sejak dulu, membuatnya bersemangat menghadiri acara festival tersebut. Afik sahabat Zeta juga tampaknya gemar membaca buku, dilihat dari tumpukan novel di tasnya.

Seusai berbelanja buku, Zeta duduk di meja belajar dan memperhatikan buku coklat yang selalu ia bawa.

&quot;Kak, Zeta pinjam buku..&quot; ucap Zeta dalam hati.

Zeta sering diingatkan kakaknya, meskipun diberi kebebasan membaca buku-buku koleksi kakaknya, tapi ia harus izin terlebih dahulu.
Dengan gemetar ia membuka halaman pertama. Namun Zeta terdiam disitu.

&quot;Jika kau berani dan siap, ucapkan mantra..&quot; Zeta melihat tulisan aneh di bawah kalimat yang baru saja ia baca.

&quot;Vr ung tra st' unh..&quot; Zeta membaca tulisan aneh itu.

Sekejap Zeta pikir ia akan berteleportasi ke dunia lain seperti film fantasi pada umumnya. Namun Zeta baru sadar tak terjadi apa-apa dan mana mungkin itu terjadi. Baru kali ini Zeta merasa begitu bodoh.

Halaman selanjutnya hanya kertas kosong, begitupun halaman selanjutnya. Dan seterusnya sampai di halaman akhir. Zeta sulit percaya bahwa selama ini yang ia bawa hanyalah buku kosong.

&quot;Terimakasih bukunya..&quot; Zeta menutup kembali buku itu dan meletakkannya di sisi kanan meja. Merapikan kursi, mengunci pintu, lalu mematikan lampu dan beranjak tidur.

Di tengah malam, dalam hening suasana. Buku coklat Zeta bersinar redup membentuk sebuah kata bertuliskan 'Alfairt' di sampul buku yang tadinya tak bergambar.

bersambung..

By: omi
As posted on http://MobineSSia.com?14748