Tuesday, September 20, 2011

MonoLog Menangis

Mataku
membuka kisah tentang ritual - ritual perjalanan luruh..
Apakah jejak rasa sudah tak bisa terkalimatkan di lapal bibir?

Melambung jauh, menjangkau ketinggian waktu
tapi hanya membawa pulang fatamorgana rindu.

Mataku
membuka kisah tentang terhenyak sunyi
Duri di dalam keterdiaman sendiri..

Pada apa?
Pada siapa?
Padahal aku sudah hanya setipis kabut
Ia tinggi
Ia megah
Ia jauh
air mata bukan jembatan waktu
bukan pengerat jarak

Duhai,
hatiku
Ketidakmampuan dan kedaifan adalah kisah
yang membuka mata dan menjadikannya telaga...


**saat sunyi di pinggir senja

By: zelika
As posted on www.MobineSSia.com

No comments:

Post a Comment