Friday, November 23, 2012

Rain Maker

Kemarin setelah mengantarkan teman ke acara Craft Exhibition di Gramedia Expo, saya mampir ke sentra diskon buku lantai bawah. Cuma melihat-lihat sih siapa tahu ada buku bagus nyasar, soalnya di sini buku-buku dijual murah mulai dari harga lima ribuan. Diskon 50% sampai 80%. Saya pernah membeli buku karangan Stefani Hid judulnya 'cerita Dante', menurut saya sih bagus harganya 25 ribu. Eh, beberapa bulan kemudian saya menemukan buku tersebut dijual di tumpukan diskon cuma jadi 5 ribu aja ggggrrr....

Oh ya, buat pecinta teenlit pasti seneng soalnya banyak teenlit dijual lima ribuan di sentra diskon, tapi biasanya yang teenlit udah tahun lama. Gak apa-apa kan, toh masi bisa dibaca *gigi* Sisanya kebanyakan komik jadul, buku-buku motivasi instan, buku panduan bertanam/ beternak, buku panduan program komputer terntentu dan buku entah apa yang kurang menarik minat saya.

Waktu sedang asik berkeliling, ada sebuah buku lucu yang bikin saya berhenti dan membaca sekilas. Judulnya 'Rain Maker'. Yang ada di pikiran saya waktu itu nih buku pasti novel tentang hujan. Ternyata begitu saya pegang dan baca keterangan judulnya, saya langsung ngakak 'Rain Maker - 50 Kiat Jitu Pawang Hujan Menggaet dan Mempertahankan Klien'. Wogh nggak nyangka jadi pawang hujan aja ada buku panduannya! *bisaaja*

Ya memang sih kalau dipikir-pikir lagi, meskipun dunia sudah modern, semua serba komputer tapi keberadaan pawang hujan masih saja dibutuhkan. Orang modern secara teknologi ternyata pikirannya masih believe in klenik macam pawang hujan. Diam-diam pawang hujan ini rame job kalau musim kawinan dan event-event tertentu. Menurut info dari ibu kos, pawang hujan sekarang sudah langka keberadaannya dan umumnya usianya sudah uzur. Mereka sebenarnya tidak menjadikan pawang hujan sebagai profesi tapi orang-orang cenderung mempercayakan urusan menghentikan hujan kepada mereka karena mereka dianggap punya kemampuan berlebih untuk hal tersebut. Yang saya tahu ada beberapa cara menghentikan hujan sementara, atau menunda hujan agar tidak turun saat acara tertentu. Salah satunya dengan mendirikan sapu di tengah halaman dan dengan ritual tertentu pastinya. Sapu dijaga tetap njegrak (berdiri dengan gagang sapu di bawah) agar tidak jatuh. Ada juga dengan lilin dan baskom, mirip orang cari pesugihan. Lilin dijaga di dalam kamar agar tidak mati. Ah... something yang saya tidak paham bagaimana mekanisme kerjanya. Karena ga masuk akal menurut saya. Saya sih antara percaya dan tidak percaya pas baca bukunya, sampai dibikinin 50 panduan menggaet dan mempertahankan klien. Ternyata klenik tidak hanya familiar di Indonesia tapi juga di luar negeri. Olala...

By: nanabrownies
As posted on www.MobineSSia.com

No comments:

Post a Comment