Mengingat sosok Khalil Gibran, kita tak bisa lepas dari nama May Ziadah; kekasih yg dicintai hingga akhir hayat nya -meski TANPA PERNAH berjumpa.
May Ziadah sang pujaan hati yg tak terjamah, terpisah dalam benua yg berbeda. Mereka merentang jalinan asmara melalui surat-surat cinta, yg pada masa itu (thn 1910-30 an) jarak antara Mesir - New York ditempuh sepucuk surat sekitar 1 bln lama perjalanannya.
Demikian selama 20-an tahun jalinan cinta itu berlangsung hingga pd 1931, kanker pernafasan datang merenggut 'Sang Nabi dari Lebanon' tsb.
Kisah kasih tanpa sua -namun sarat dgn Ayat-ayat Cinta- antara seorang Penyair dengan Sastrawati dunia Arab tsb, kini menjadi salah satu legenda kisah cinta nyata yg paling menggetarkan sepanjang masa. "Apa untungnya bagi seorang pria jika disukai oleh seluruh dunia, tapi kehilangan simpati seorang May?
Semoga damai beserta jiwa mu yang cantik..."
(Gibran, 7 Feb. 1919) ---oOo---
*Re-posting from my old microblog
By: k320i
As posted on www.MobineSSia.com
May Ziadah sang pujaan hati yg tak terjamah, terpisah dalam benua yg berbeda. Mereka merentang jalinan asmara melalui surat-surat cinta, yg pada masa itu (thn 1910-30 an) jarak antara Mesir - New York ditempuh sepucuk surat sekitar 1 bln lama perjalanannya.
Demikian selama 20-an tahun jalinan cinta itu berlangsung hingga pd 1931, kanker pernafasan datang merenggut 'Sang Nabi dari Lebanon' tsb.
Kisah kasih tanpa sua -namun sarat dgn Ayat-ayat Cinta- antara seorang Penyair dengan Sastrawati dunia Arab tsb, kini menjadi salah satu legenda kisah cinta nyata yg paling menggetarkan sepanjang masa. "Apa untungnya bagi seorang pria jika disukai oleh seluruh dunia, tapi kehilangan simpati seorang May?
Semoga damai beserta jiwa mu yang cantik..."
(Gibran, 7 Feb. 1919) ---oOo---
*Re-posting from my old microblog
As posted on www.MobineSSia.com
No comments:
Post a Comment