Upaya memahami Unconditional Things dlm keadaan kita 'terkondisi', adalah nonsense.
Aku, Kita, Anda, Dia, Mereka adalah kondisi-kondisi yg tercipta dari pikiran. Pikiran mengikuti kaidah tata bahasa, mengikuti pengetahuan yg kita miliki, kilasan penggalan pengalaman -dan bukannya indera. Pikiran-pikiran kita mengikuti pelbagai sistem yg kita anut, kita sadari maupun tidak. Hal spt ini yg semakin menjauhkan kita pada pemahaman akan keadaan tak terkondisi.
Batin yg dapat melepaskan diri dari 'Aku' dan 'Pikiran' adalah batin yg dekat pd keadaan tak terkondisi.
Mereka yg bisa mencapai tingkat ini adalah Immortal; petarung yg tak terbunuh, pekerja yg tak terlelahkan, atau pecinta yg takkan terluka.
Adakah hal yg bisa mencederai yg tiada? ---oOo---
*Re-posted from my old microblog By: k320i
As posted on www.MobineSSia.com
Aku, Kita, Anda, Dia, Mereka adalah kondisi-kondisi yg tercipta dari pikiran. Pikiran mengikuti kaidah tata bahasa, mengikuti pengetahuan yg kita miliki, kilasan penggalan pengalaman -dan bukannya indera. Pikiran-pikiran kita mengikuti pelbagai sistem yg kita anut, kita sadari maupun tidak. Hal spt ini yg semakin menjauhkan kita pada pemahaman akan keadaan tak terkondisi.
Batin yg dapat melepaskan diri dari 'Aku' dan 'Pikiran' adalah batin yg dekat pd keadaan tak terkondisi.
Mereka yg bisa mencapai tingkat ini adalah Immortal; petarung yg tak terbunuh, pekerja yg tak terlelahkan, atau pecinta yg takkan terluka.
Adakah hal yg bisa mencederai yg tiada? ---oOo---
*Re-posted from my old microblog By: k320i
As posted on www.MobineSSia.com
No comments:
Post a Comment