Wednesday, June 3, 2009

Jawab yg terlambat

Aku menatap lelaki yg tergugu disamping gundukan tanah merah yg masih basah itu. Suami almarhum sahabatku. Munafik! Mungkin air matanya palsu! Pura2 menangisi mayat sahabatku padahal hatinya sedang berbunga karena wanita lain. Uhh! Gemas sekali aku lihatnya. Aku membuang muka ketika dia menghampiri ku. "trimakasih, tina, atas segala bantuan dan perhatian buat ani selama ini" katanya sambil mengulurkan tangan menjabatku. Dengan malas ku sambut jabatny dan mengangguk sedikit. Setelah itu aku bergegas menghampiri anak2 ani, menghibur mereka dan membawa mereka pulang dengan mobil ku. Kami terdiam d sepanjang perjalanan. Aku terjaga sepanjang malam. Pikiran ku tak lepas2 dari almarhumah ani. Sekarang baru ku sadari maksud kata2ny beberapa bulan lalu saat mengetahui perselingkuhan suaminya. "hidup ini terlalu singkat untuk d isi dg pertengkaran, tina" katanya saat aku mengungkapkan keherananku melihat ketenangan dan kebesaran hatinya menerima wanita lain yang dicintai suaminya. "anggap saja Silvi adalah bintang yg ku petikkan buat suami ku sebagai bukti cintaku padanya". Ya, Tuhaan..baru ini aku bertemu wanita yang ikhlas berbagi cinta suaminya dengan wanita lain. Dan ada satu lagi hal yang terjawab sekarang, beberapa waktu sebelum ani terbaring sakit, ia memaksa untuk ikut perjalan dinas ku ke jakarta. Ku pikir waktu itu dia cuma ingin refreshing. Tapi di sana dia sempat menghilang seharian dan pulang dengan mata merah dan diam semalaman. Aku menemukan kwitansi berlabel Rumah sakit MK di kelapa gading. Dia tak menjawab ketika ku tanya2. Ahh..ani, perkasanya dirimu menyimpan beban berat seorang diri. Aku masih belum bisa memaafkan Amir atas penghianatannya pada ani. Membayangkannya dengan wanita lain saat ani meregang nyawa dengan semburan darah diseluruh tubuhnya. Ani bohong saat bilang kanker lambungnya sudah pulih. Dia pura2 dan mengalihkan kesakitannya dengan mengambil lebih banyak kelas aerobik dan sederet latihan keras lainnya. Semua itu juga dilakukannya agar ia tak terlalu banyak tinggal di rumah. Agar anak2nya terbiasa tanpa dirinya. Dia membiarkan suaminya memiliki wanita lain yang sudah ani pastikan wanita baik agar saat dia pergi sudah ada yg menggantikannya. Dan daftar makanan dan minuman yang aneh itu, yang katanya menu khusus ani. Juga obat2 ekslusif yang selalu ada di tas punggungnya. Oh, ani..kenapa begini? Kenapa harus begini?! Semua akhirnya memang terjawab tapi sungguh terlambat.
 
By: asa
As posted on www.MobineSSia.com

No comments: