Friday, September 25, 2015

sapa dari awan

dan ini lebih lama lagi
entah kapan terakhir kudengar tawamu yang terkekeh dengar guyonan garing yang gak begitu lucu.
entah bagaimana juga kau merasa itu lucu.
kau bilang ini ilusi, kau bilang virtual. mungkin benar.
aku memang selabil dugaanmu. aku bilang suka saat aku senang melakukan suatu hal
atau bilang benci saat aku tidak menyukai hal itu.
maaf akhir-akhir ini aku kurang peduli
lebih tepatnya pura-pura tak peduli.
aku juga rindu padamu, hanya saja kutitipkan lewat pengelana perak yang menggumul di langit.
lalu menjelma jingga seiring rona senja yang menuju ke arahmu.
kau seharusnya jadi sudut pandang orang ketiga
dan orang kedua seharusnya kurir kita yang selalu jadi tokoh utama dalam setiap episod keluhan yang difantasikan
olehku juga olehmu.
aku yakin kau sekarang menulis entah dimana.
menuai rindu-rindu yang nantinya kau nikmati sendiri
tapi sayangnya aku tau
dan itu memang caramu memfantasikan episod keluhan yang terbit hampir setiap minggu

aku bukan pangeran, tentu bukan
aku hanya benda melayang yang kadang menghibur atau membuat kesal
bisa dibilang memang hanya ilusi, yang sesaat membebani dan menyesatkan
dan juga selagi langit belum membuat kurirku jadi abu-abu.
bisakah ia sampaikan, episod keluhanku akan berlanjut?
jika bisa, mungkin akan kubuat akhir cerita.
yang nantinya bisa kita baca bersama
dan sampai saat itu, teruslah tertawa bersama senja
sebab aku melakukannya juga.
untuk aku, kau, serta tokoh pembantu yang tampak rindu kita gosipkan,
..
lewat tulisan.

By: omi
As posted on http://MobineSSia.com?14742

No comments:

Post a Comment