Wednesday, June 19, 2013

OLd FrenZ

Entah kenapa beberapa bulan terakhir ini aku selalu teringat kamu, kawan. Tepatnya sejak kepulangan dari kota itu, yang sama – sama pernah kita singgahi, meski direntang waktu yang berbeda.

Mungkin aku merindukanmu,

Rindu tawa khasmu, rindu celoteh – celotehmu, rindu istilah leluconmu tentang malam, rindu nasehat – nasehatmu ketika aku merasa tak tau arah, rindu omelanmu ketika aku terlihat menjejaki jalan yg salah, Rindu bisa berbicara apa saja pada dirimu dalam bahasa bersayap yang mana saja, rindu kritik kritismu bila sesuatu tak sesuai pemahamanmu, rindu menggalaukan perjalanan hidup bersama – sama, rindu ejekan – ejekanmu yang kadang membuatku cemberut, bahkan aku rindu mencemberuti kamu, aahh.. yahh lihatlah betapa begitu banyak hal yang kurindukan tentang kamu.

Kita terpisah di sekian rentang waktu, disekat pulau- pulau, di rentangi laut – laut, memahami bahwa meski selalu ingin mendampingkan jiwa toh selalu ada sesuatu yang membuat kita harus menjalani hidup sendiri – sendiri. Juga bahwa dalam hidup tak ada yang abadi selain ketidakabadian itu sendiri. Setiap pertemuan pasti kelak mengalami perpisahan. Bisa berpisah untuk suatu saat kan bertemu kembali, atau pula berpisah selamanya. Dan aku mengerti, percayalah *senyum*

Aku tak pernah sangsi, aku tau pasti kau tak melupakanku, seperti halnya aku yang menyimpan kamu dalam benak dan hati sebagai seorang sahabat yang tulus kusayangi. Aku tau, kau masih seperti dulu, menjagaku dengan caramu, tulus mengharapkan kebahagiaanku, memilihkan hal – hal baik tuk ku jalani yang dulu selalu kusanggah, hehe...

Kali ini aku menurutimu, kau tau? Apa kau melihatnya dari sana? Seperti inikah harapanmu? Seperti inikah sesuatu yang benar menurutmu? Kuharap ya, karena jika tidak kau pasti tau aku akan menyalahkanmu untuk kekeliruan yang ada *gigi*

Kawan, aku berharap suatu saat, takdir menyinggahi kita kembali, diwaktu yang sama, di pijakan yang sama, mengikatkan kekeluargaan meski tanpa hubungan darah. Siapa yang tau bukan? Mungkin esok, mungkin lusa,, Kita kembali bersigungan. Dan Bila kesempatan itu ada, aku sudah bisa membayangkan reaksi tawamu menertawaiku. Aku tau kau tak pernah berubah. *gigi*

...dan yaa... semakin banyak kata yang kutulis pada laman ini, semakin terasa bahwa aku memang sangat merindukanmu, kawan. Kenangan tentang waktu yang sekian panjang menempa jiwa kita, pasang surut, menjadi dewasa dan kau lebih dulu menemukan arah. Hiduplah dengan bahagia disana, ya? Terima kasih untuk masih mengusahakan kebahagiaanku meski tak lagi mendampingi jalanku, aku akan mencobanya, tak kan takut lagi meniti kehidupan yang sebenarnya, aku berjanji. Jadi, do'a kan aku... ^_^

( Untuk Z, di mana saja berada di belahan bumi yang lain. Semoga membacanya.)

By: zelika
As posted on www.MobineSSia.com

No comments:

Post a Comment