Jingga di barat mengusung romansa lama yg pernah sekuat hati kupudarkan.
Disana,
di senja itu, di jingga itu,
aku begitu sering menulis rindu rindu yg membayang
pun sekedar menotasikan kebimbangan tak berbentuk. SeLepas senja, selalu ada yg membuatku bertahan menatapi langit.
Tentang bintang yg muncul satu satu,
Tentang pekat yg pelan rayapi cakrawala temaram,
Tentang kamu... Yg tak berhasil kuhalau bayangnya dari dimensiku. SeLepas senja,
angin pun pergi.
Selain hanya termangu ternyata aku jg tak berhasil memuisi waktu.
Aku hanya mencoret kata selepas saja,
dan membiarkan diri hanyut kembali dalam lautan candu kenangan. Ah.. Sudahi saja tulisan tak berjiwa ini.. Kalau ada sumur di ladang
boleh kita menumpang mandi
kalau ada umurku panjang
boleh lain waktu kita menggalau lagi
*melet* *huaha* *piss* By: zelika
As posted on www.MobineSSia.com
Disana,
di senja itu, di jingga itu,
aku begitu sering menulis rindu rindu yg membayang
pun sekedar menotasikan kebimbangan tak berbentuk. SeLepas senja, selalu ada yg membuatku bertahan menatapi langit.
Tentang bintang yg muncul satu satu,
Tentang pekat yg pelan rayapi cakrawala temaram,
Tentang kamu... Yg tak berhasil kuhalau bayangnya dari dimensiku. SeLepas senja,
angin pun pergi.
Selain hanya termangu ternyata aku jg tak berhasil memuisi waktu.
Aku hanya mencoret kata selepas saja,
dan membiarkan diri hanyut kembali dalam lautan candu kenangan. Ah.. Sudahi saja tulisan tak berjiwa ini.. Kalau ada sumur di ladang
boleh kita menumpang mandi
kalau ada umurku panjang
boleh lain waktu kita menggalau lagi
*melet* *huaha* *piss* By: zelika
As posted on www.MobineSSia.com
No comments:
Post a Comment