Deras hujan yg turun
meyihir prosa menjadi kegalauan yg lirih..
Ada kebimbangan di tiap tetes yg jatuh keatas dedaun. Sebenarnya,
ini bukan pertama kali aura kita bertemu diantara selinap hujan,
namun sajakku canggung menyapa hati yg terasa jauh mengayuh mimpinya sendiri...
Pun memang tlah tiada lautan tempat dahulu dilayari biduk impian yg menyandang pertalian antara jiwa jiwa.. Kepada hati itu,
anganku terbawa.
Basah oleh hujan awal desember
Lelah hingga tak memahami makna yg tersisa di penghujung musim.. Kepada hati itu,
ku titipkan hujan kembali. ( jejak ) By: zelika
As posted on www.MobineSSia.com
meyihir prosa menjadi kegalauan yg lirih..
Ada kebimbangan di tiap tetes yg jatuh keatas dedaun. Sebenarnya,
ini bukan pertama kali aura kita bertemu diantara selinap hujan,
namun sajakku canggung menyapa hati yg terasa jauh mengayuh mimpinya sendiri...
Pun memang tlah tiada lautan tempat dahulu dilayari biduk impian yg menyandang pertalian antara jiwa jiwa.. Kepada hati itu,
anganku terbawa.
Basah oleh hujan awal desember
Lelah hingga tak memahami makna yg tersisa di penghujung musim.. Kepada hati itu,
ku titipkan hujan kembali. ( jejak ) By: zelika
As posted on www.MobineSSia.com
No comments:
Post a Comment