Wednesday, July 11, 2012

Puan, bertangan peluh 3

mata ku terpejam dengan cepat ketika sekelebat hari hari yang lalu itu datang
aku tak pernah meneteskan perih
aku menahan dan meredam
aku berlindung pada pohon pohon yang ku tanami
tanah hati warisan ayah ibu,
dan selalu tersadar aku cuma punya itu.

betapa pun banyaknya keperihan itu yang
tanpa sadar kamu ciptakan
toh, sketsa usang di masa lalu telah tertanam benih pohon pohon keteduhan.
Seharusnya sekali lagi
aku duduk disana
seperti ketika kecil dulu melihat teman teman asyik bermain
sepeda dari kejauhan.


*senyum*

By: nayfa
As posted on www.MobineSSia.com

No comments:

Post a Comment